22 Januari 2010
Nama tidak hanya sekedar identitas saja. Lebih penting daripada itu, nama adalah image. Mendengar nama Mercedes Benz, orang langsung membayangkan mobil mewah yang sangat nyaman untuk dikendarai. Mendengar nama Volvo, orang langsung membayangkan mobil yang mengutamakan keamanan.Mendengar nama Triumph Organization, orang langsung membayangkan real estate yang berkualitas dan mewah. Mendengar nama Nokia, orang langsung membayangkan handphone yang sangat user friendly alias mudah digunakan.
Image sendiri tidak lahir begitu saja. Pencitraan perlu dibangun. Proses untuk membangun image itu sendiri tidak hanya dalam waktu sekejap. Meletakkan positioning statement atau tag line tidak serta merta membuat orang percaya bahwa produk atau jasa yang kita tawarkan sama dengan janji-janji yang kita berikan. Perlu konsistensi untuk terus membangun image, sampai benar-benar hal tersebut menancap kuat di benak konsumen.
Ini tidak hanya berlaku untuk produk atau jasa yang kita tawarkan, sebagai pimpinan,karyawan atau anggota jemaat kita juga perlu memberikan image.Kita perlu memiliki pencitraan diri yang bagus. Apa yang orang bayangkan saat mendengar nama kita? Apakah mereka membayangkan sosok yang malas, susah diatur, vokal, tidak bisa dipercaya,tidak mau ambil resiko, dsb ? Ataukah sebaliknya mereka membayangkan sosok yang rajin,kreatif, cerdas, penuh inovatif, memberi kontribusi yang berarti,pemimpin yang hebat dan bersedia berkorban untuk kepentingan orang banyak? Diakui atau tidak, kesuksesan kita tergantung image yang kita bangun.
Akhir kata KESUKSESAN kita tergantung pada Image yang kita Bangun.Tuhan Menolong & Memberkati kita sekalian. jeweel ( Disadur dari renungan spirit motivator by Kwik)
21 Januari 2010
Program Februari 2010
- 12/2/10 Imlek dan Valentine-KPPZ
- 13/2/10 Valentine dan Imlek-KRSZ
- 16/2/10 Perayaan Imlek-KUIZ
- 18/2/10 Ramah Tamah Imlek-KWD
- 20/2/10 Valentine Day-KRYZ
- 21/2/10 Valentine Imlek-KSMZ
- 26/2/10 Rekreasi Jemaat-Tj. Bunga
- 28/2/10 Refreshing BP dan PKS-KKZ
- 28/2/10 Refreshing Tim Worship Ibadah Umum dan Tj.Bunga-Dep.Ibadah
Program Maret 2010
- Selasa I Bimbingan Pranikah 1-Dep.Pengajaran
- 9/3/10 Pelatihan Tim Diakonia-Dep.Sosial
- 11/3/10 HUT ke-50 KWD
- 16/3/10 Rekreasi masing-masing komsel
- 16/3/10 Bina akrab BP dan KKLP
- 27/3/10 Doa Puasa
- 30/3/10 Perekrutan Pelayan Ibadah
- 30/3/10 Pengadaan home base GKKA Cabang Tanjung Bunga
Sejarah GKKA Indonesia Jemaat Ujung Pandang
Gereja Kebangunan Kalam Allah
Zending CFMU (Chinesse Foreign Missionary Union) didirikan oleh Pdt. DR. R.A. Jaffray, pada tanggal 26 Maret 1929 di Hongkong. Sebelum zending ini berdiri, Pdt. R.A. Jaffray telah mengutus seorang utusan injil setahun lebih awal ke
Visi dan Asal Mulanya berdirinya GKKA
GKKA Jemaat Ujung Pandang adalah gereja yang paling awal dari zending CFMU. Pada Januari 1928, Tuhan menggerakkan hati hamba-Nya yang setia, Pdt. DR. R. A. Jaffray datang dari Tiongkok ke Indonesia. Beliau melihat ladang pelayanan yang luas di Indonesia, sehingga pada bulan April 1928 Beliau mengutus Pdt. Choe Sing Huen ke Makassar (Ujung Pandang). Kota Makassar akhirnya menjadi pos penginjilan pertama pelayanan misi Beliau di Indonesia. Pdt. DR. Jaffray sendiri sudah sejak tahun 1897 memberitakan Injil ke Tiongkok dan mendirikan Gereja Christian Mission Alliance (CMA) di propinsi Kwang Si, serta membuka Sekolah Alkitab Cien Tau. Beliau adalah seorang misionari besar yang bukan hanya melakukan pelayanan misi, tapi juga melatih para muridnya untuk melakukan pelayanan misi. Beliau mempunyai visi rohani yang jauh.
Objek pelayanan beliau bukan hanya terhadap orang Tionghoa saja, tetapi juga kepada orang Indonesia. Sebab itu, tidak lama setelah tiba di Indonesia, Beliau mendirikan sebuah sekolah Alkitab dalam bahasa Indonesia di Makassar. Sekolah Alkitab tersebut kini kita kenal dengan nama Sekolah Tinggi Teologi Jaffray.
Perintis dan Pembukaan pos (1928-1936)
Pdt. Choe Sing Huen adalah pendeta pertama GKKA Indonesia jemaat
Bulan April 1928, pdt Choe Sing Huen tiba di
Penginjilan dan Pembangunan Gereja ( 1937-1972)
Pada tanggal 8 Oktober 1937, Pdt. Tze Ying Kwong diutus ke
Pertumbuhan dan Penginjilan
Tuhan memberkati segala pelayanan gereja-Nya. Dalam proses pertumbuhan gereja, terbitlah buletin mingguan perdana gereja dibagikan pada tanggal 14 Februari 1971. Pada tanggal 21 Agustus 1971 jemaat mengadakan kebaktian pengucapan syukur 40 tahun pelayanan Pdt. Tze, sekaligus menahbiskan Ev. Santoso Iman (menantu Pdt. Tze) sebagai pendeta. Kemudian Pdt. Iman melanjutkan studi ke Amerika. 7 Mei 1972 dalam usia 67 tahun, Pdt. Tze kembali ke pangkuan Allah Bapa. Beliau memperoleh respon baik dari anggota jemaat maupun warga masyarakat, terlebih pula Tuhan memberkati pelayanannya. Pelayanan gereja terus bertumbuh dengan pesat, tanggal 10 Agustus 1972 Pdt. Iman kembali dari Amerika, merupakan jabatan kependetaannya. Selain menggembalakan jemaat, Beliau juga mengadakan penginjilan ke luar. Pada tahun 1974 membuka pos-pos penginjilan masing-masing di Banjarmasin dan Donggala. Ketika itu sudah ada beberapa kaum muda yang menyerahkan diri sebagai hamba Tuhan. Di antara mereka ada yang kembali ke gereja untuk melayani, antara lain : Ev. The Chi Chan, Ev. Hwang Chuen Chau, Ev. Elisabeth Tan ( Chen Yek Kui ), Ev. Dorce Liady, Ev. Chen Lik Fang, Ev. Paulina Lo, Ev. Esther Lukman dan sebagainya. Pdt. Iman juga memperhatikan pelayanan pemuda dan remaja, sehingga pada tanggal 12-15 September 1973 mengadakan Retreat Pertama Pemuda Remaja. Lebih dari 70 pemuda remaja hadir dalam retreat ini. Dengan maksud studi lanjut, pada tahun 1979 Pdt. Iman berangkat ke Sekolah Teologia Tiranus Bandung, sambil membantu pelayanan di Gereja Hok Im Tong Bandung. Dari struktur administrasi, Pdt. Iman masih menjabat Ketua Sinode Gereja Kebangunan Kalam Allah, hingga tahun 1989 Beliau sekeluarga pindah ke Amerika.
Perkembangan Pelayanan dan Kondisi Jemaat (1981-1994)
Sejak tanggal 30 Januari 1981 Ev. Tiopilus Bun dan nyonya bertugas sebagai gembala sidang. Beliau ditahbiskan sebagai pendeta jemaat pada tahun 1987. Dengan setia Beliau melayani Tuhan, anggota jemaat semakin bertambah pula. Kebaktian Umum dilakukan 2 kali (pagi dan malam). Untuk memperluas ruang kebaktian, maka kantor gereja lama dibongkar, tempat kediaman penginjil di lantai 2 juga dijadikan balkon. Bulan Mei 1993 jemaat membuka gereja cabang di Panakkukang. Selama 10 tahun terakhir ini, banyak rekan yang bekerja sama dalam pelayanan jemaat, diantaranya ialah: Ev. Elisabeth (Chen Lik Fan) 1980-1983, kini berada di
Yayasan Pendidikan Kristen Zion berada di bawah naungan gereja, pada tahun 1969 kami membentuk Yayasan Pendidikan Kristen Zion. Hingga kini selama 30 tahun, seluruh siswa Sekolah Kristen Zion sudah mencapai ribuan murid. Kini guru tetap lebih dari 40 orang, 2 penginjil sekolah dan 4 guru agama.
Sekolah telah menjadi faktor penting penggembangan jemaat. Selama 30 tahun banyak siswa yang percaya kepada Tuhan menjadi anggota jemaat. Dr. Robert Sutjiadi sebagai ketua yayasan sekolah. Lebih dari 25 tahun Dr. Robert mengabdikan diri dalam pelayanan sekolah ini. Beliau membuka Taman kanak-kanak
Untuk memenuhi kebutuhan lokasi aktifitas dan perkembangan pelayanan gereja, maka akhir tahun 1993 di jalan
Rencana dan Prospek
Gereja Kebangunan Kalam Allah Ujung Pandang sudah berusia 70 tahun. Gedung gereja kini sudah dipakai lebih dari 40 tahun. GKKA berada di bawah naungan Lembaga Misi CFMU, baik hamba-hamba Tuhan maupun segenap jemaat tetap mempertahankan visi penginjilan ke luar.
(ditulis ulang dari buku Sejarah 70 Tahun CFMU 1929-1999)
Program Januari 2010
- 3/1/10 Temu Akrab Pengurus dan Aktifis-KRYZ
- 4-6/1/10 Teen Camp 1-KRYZ
- 7/1/10 Kebaktian Awal Tahun-KKZ
- 7/1/10 Syukuran Pembukaan Awal Tahun-KWD
- 8/1/10 Ibadah Awal Tahun-KPPZ
- 9/1/10 Doa Puasa-Dept. Doa
- 9/1/10 Workshop Pelayan Ibadah-KRSZ
- 10/1/10 Temu Akrab Gabungan (KRSZ,KRYZ,Tj. Bunga)-KRYZ
- 30/1/10 Lomba Desain Membuat Banner-KRSZ
20 Januari 2010
Sejarah CFMU
Karena dorongan visi untuk pelayanan Injil keluar Tiongkok, beliau bersama beberapa rekan pendeta gereja Tionghoa mendirikan Chinese Foreign Missionary Union (CFMU). Sebagian besar misionari Tionghoa yang diutus melayani di Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar, Malaysia, termasuk Indonesia berasal dari Sekolah Alkitab Cien Tau.Patut dicatat, beberapa Pendeta tersebut ada diantaranya sebelumnya adalah pengusaha, pedagang yang kemudian mempersembahan diri setelah ditantang oleh beliau untuk menjadi penjala jiwa. Sejak awal berdirinya CFMU, beliau sudah bertekad agar lembaga misi ini dipimpin oleh seorang Tionghoa. Atas permintaan beliau, Pdt. Dr. Leland Wong akhirnya bersedia menjadi ketua CFMU, sedangkan beliau menjadi wakilnya.
Dengan demikian, peristiwa ini merupakan suatu terobosan baru bahwa CFMU menjadi Lembaga Misi Tionghoa pertama yang memberitakan Injil lintas budaya yang terlibat dalam pelayanan misi dunia khususnya daerah Indocina hingga Indonesia.
Beberapa misionari yang pernah melayani di Indonesia antara lain : Pdt.Choe Sing Hwen, misionari pertama CFMU yang diutus keluar Tiongkok, mula-mula melayani di Vietnam lalu diutus ke Makassar dan Tarakan. Pdt. Tze Ying Kwang melayani di Makassar. Pdt. Tsang To Hang melayani di Bali. Pdt. C.Y.Wong diutus ke pulau penghasil timah di Bangka-Belitung dan sekitarnya juga mengadakan penginjilan di beberapa daerah di Djawa. Pdt. Yason S. Lim, Pdt. Liem Kwang Ling ke Samarinda dan pendalaman, pelayanan mereka kemudian dilanjutkan oleh Pdt. Chang Shieh Ying yang membuka ladang baru di pendalaman Kalimantan Timur. Pdt. James Timothy Chen dan beberapa misionari di utus melayani di Samarinda.
Lembaga Misi Tionghoa yang dulu bernama CFMU telah melahirkan banyak gereja dewasa di berbagai tempat di Indonesia, Khususnya gereja-gereja cikal bakal yang kemudian terhimpun dalam Sinode GEPEKRIS, GKKA dan GPMII .Tiga sinode ini telah membentuk Badan Kerjasama Tiga Sinode Ex CFMU.
26 Maret 2009 akan diadakan Hut CFMU Ke 80 di PangkalPinang, Semoga dengan adanya momen tersebut BKS Tiga Sinode Ex CFMU dapat mempertahankan eksistensinya, meningkatkan kwalitasnya, berkembang dan bertumbuh subur dengan orientasi untuk kepentingan Tuhan dan gerejaNya. (jeweel-buku kenangan perayaan 70 tahun CFMU)